Info Maniax

Sunday, December 4, 2016

Mendeteksi Penyakit Serius Pada Bayi

Demi mendapatkan penanganan yang tepat, tetap tenang adalah kunci utama saat bayi Anda mengalami sakit serius.

Bayi yang masih belum bisa bicara dan sering menangis kerap membuat orang tuanya bingung untuk mendeteksi, apakah dia hanya sedang lapar, mengantuk, atau benar-benar sedang sakit.
penyakit pada bayi
Tanda utama bagi bayi sakit adalah saat dia bertingkah di luar kebiasaannya. Lengkapi diri Anda dengan ketrampilan untuk memberikan pertolongan pertama pada anak, seperti pemberian napas buatan.

Anda bisa bertanya kepada dokter mengenai langkah apa yang harus dilakukan jika bayi Anda tiba-tiba berada dalam kondisi serius sambil menunggu bantuan medis. Tempatkan nomor-nomor telepon dokter anak, rumah sakit terdekat, dan ambulans di tempat yang mudah ditemukan di rumah.

Ikuti firasat Anda dan kenali gejala-gejala berikut ini yang dapat menjadi tanda adanya penyakit serius tertentu:
  • Demam sering terjadi pada anak. Namun waspadailah jika bayi Anda berusia kurang dari enam bulan dan bersuhu tubuh lebih dari 38°C. Segera antarkan ke dokter begitu demam tingginya disertai dengan gejala-gejala lain seperti batuk atau diare yang parah. Begitu juga saat suhu tubuh terasa panas, tapi tangan dan kaki terasa dingin. Waspadai pula saat bayi Anda menjadi lesu atau tidak bersuara.
  • Perubahan suasana hati. Bayi Anda menangis dengan suara yang nyaring dan terus-menerus, atau sebaliknya, menangis dengan suara lemah.
  • Daerah pusar atau penis bayi Anda tiba-tiba memerah atau berdarah.
  • Perubahan nafsu makan. Bayi Anda tidak mau menyusu atau minum selama lebih dari delapan jam.
  • Dehidrasi. Bayi tidak buang air, menangis tanpa air mata, dan air liur kering.
  • Diare. Di Indonesia, penyakit diare pada bayi berumur antara 29 hari hingga 11 bulan adalah penyebab kematian tertinggi dengan persentase sebesar 31,4%. Sedangkan 25% balita berumur 1-4 tahun meninggal karena diare yang berujung kepada kondisi dehidrasi. Bawa ke dokter jika tinja bayi terlihat encer.
  • Bayi muntah adalah hal yang biasa, tetapi Anda perlu mewaspadai jika dia muntah secara terus-menerus terutama setelah makan dan lebih dari 12 jam.
  • Sembelit yang berlangsung terus-menerus pada bayi perlu diperiksakan kepada dokter.
  • Salah satu atau kedua mata bayi berwarna merah atau mengeluarkan cairan.
  • Gangguan telinga yang ditandai dengan gejala bayi tidak merespons kepada suara.
  • Bayi mengalami kejang-kejang.
  • Leher bayi terlihat tegang.
  • Pucat dan timbul bintik-bintik pada kulit.
  • Bayi hanya berbaring lemah dan tidak merespons.
  • Sulit bernapas, mendengus saat bernapas, napas memburu.
  • Ruam berwarna ungu-merah di seluruh tubuh yang dapat menjadi gejala meningitis.
Kapan Harus ke Gawat Darurat?
Anda mungkin kesulitan dalam menentukan kapan harus membawa si kecil ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Berikut ini adalah beberapa situasi yang dapat menjadi panduan Anda mengambil keputusan. Hubungi ambulans atau segera antarkan bayi Anda ke IGD jika dia:
  • Kehilangan kesadaran.
  • Kesulitan bernapas atau bahkan berhenti bernapas.
  • Menelan benda atau makanan berbahaya seperti obat tablet.
  • Bagian perutnya terasa keras sebagai kemungkinan kram.
  • Mengalami kejang-kejang.
  • Bibir berubah warna menjadi biru, ungu, atau kelabu.
  • Mengalami luka di kepala.
  • Mengalami pendarahan yang sulit dihentikan.
  • Luka pada kaki atau lengan, sehingga tidak bisa digerakkan.
  • Bagian tubuh terbakar.
Penyakit Tertentu
Meningitis - Meningitis adalah penyakit serius akibat peradangan pada membran yang menyelubungi otak. Gejala awal meningitis mirip dengan gejala flu. Selain itu bayi Anda mungkin juga mengalami muntah, demam, dan gelisah. Namun meningitis pada bayi dan anak-anak dapat memburuk dengan cepat dalam hitungan jam jika tidak ditangani secara serius. Maka sangat penting untuk segera mengenali gejala meningitis sebagai berikut:
  • Kulit pucat, membiru, atau timbul bercak merah atau ungu yang tidak hilang jika ditekan.
  • Napas yang lebih cepat atau tidak teratur.
  • Demam mencapai 38ºC atau lebih pada bayi di bawah tiga bulan dan mencapai 39ºC atau lebih untuk bayi di atas tiga bulan.
  • Tangan dan kaki dingin.
  • Tubuhnya terlihat menggigil.
  • Bayi/balita tidak merespons suara atau gerakan.
  • Nyeri pada otot dan anggota badannya membuat bayi Anda merasa kesakitan terutama saat digendong.
  • Lehernya terlihat tegang.
  • Menangis dengan disertai rintihan dan nada yang tinggi.
  • Lesu, atau sebaliknya, gerak tubuh yang menghentak-hentak.
Antarkan segera ke dokter jika anak Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas. 
Mendiagnosis bercak-bercak pada kulit - Bercak-bercak pada kulit anak Anda akan lebih sulit untuk dideteksi pada kulit yang berwarna gelap. Periksa area-area seperti permukaan tangan, perut, dalam lipatan mata, langit-langit mulut, dan tumit kaki. 
Jika Anda menemukan bercak-bercak pada kulitnya, coba tempatkan sebuah gelas bening dan tekan pada area bercak-bercaknya. Segera antarkan dia ke dokter jika bercak-bercaknya tidak berubah warna saat gelas ditekan. 
Diabetes tipe 1 pada anak - Diabetes tipe 1 terjadi jika pankreas gagal memproduksi insulin yang diperlukan tubuh untuk mengontrol kadar gula darah. Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan penyakit yang mematikan. Diabetes tipe 1 umumnya dapat terjadi pada usia berapa saja (mulai dari enam bulan) dan tidak dapat dicegah, melainkan hanya bisa dikontrol. Diagnosis secara dini dapat mencegah penyakit memburuk. 
Gejala-gejala pada umumnya antara lain:
  • Popok yang hampir selalu penuh karena sering mengompol.
  • Menurunnya berat badan.
  • Meski banyak minum, tetapi tetap haus.
  • Tubuhnya terlihat lemas.
  • Mengalami muntah-muntah.
  • Sakit perut pada bagian atas.
  • Sakit kepala.
  • Infeksi jamur pada bagian kemaluan bayi wanita.
Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes tipe 1 dapat mengakibatkan diabetic ketoacidosis (DKA). DKA adalah terbentuknya senyawa asam keton akibat kombinasi ketidakcukupan insulin dan kadar gula darah yang tinggi. Kurangnya insulin membuat glukosa tidak bisa digunakan sebagai sumber energi, sehingga tubuh mulai membakar lemak. DKA adalah jenis kondisi yang mengancam nyawa dan membutuhkan pengobatan secepatnya. Gejala-gejala penyakit ini antara lain:
  • Berkurangnya kesadaran.
  • Mengalami muntah-muntah.
  • Nyeri pada perut bagian atas.
  • Napas yang mendesah dan dalam.
Meski begitu, tidak semua anak pengidap DKA akan menunjukkan tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas. Konsultasikan kepada dokter jika anak Anda terlihat mengalami salah satu atau beberapa gejala. 
Retinoblastoma - Retinoblastoma adalah kanker mata yang menyerang balita. Mata yang memancarkan cahaya seperti mata kucing adalah salah satu gejala utama. Mata juling juga menjadi gejala lainnya. Memeriksakannya ke dokter akan membuat diagnosis menjadi jelas, apakah memang merupakan gejala retinoblastoma atau penyakit lain.
Catatan Kesehatan Anak
Simpanlah buku rekam medis anak yang biasanya diberikan oleh dokter atau rumah sakit. Buku ini umumnya berisi daftar imunisasi yang pernah didapatkan bayi, ada tidaknya alergi, golongan darah, dan catatan kunjungan ke dokter. Anda juga dapat menambahkan beberapa catatan pribadi mencakup hal-hal berikut ini untuk mempercepat proses diagnosis pada saat kondisi darurat:
  • Gejala-gejala yang pernah ditemukan pada bayi.
  • Perubahan pola makan.
  • Perubahan temperatur tubuh.
  • Obat-obatan apa saja yang diberikan saat gejala muncul.
Share:

Thursday, December 1, 2016

Mengapa Memilih Menyusui?

Menyusui adalah cara terbaik untuk memberikan nutrisi kepada bayi.

Memberikan air susu ibu (ASI) atau susu formula untuk buah hati adalah pilihan pribadi Anda. Pengenalan manfaat menyusui dalam artikel ini  diharapkan dapat menjadi panduan Anda untuk menentukan pilihan.
susu bayi
Alasan Untuk Menyusui
Di bawah ini adalah alasan mengapa menyusui merupakan pilihan yang tepat.
  • Menyusui bisa menghindarkan bayi Anda dari penyakit dan infeksi.
  • ASI adalah satu-satunya makanan yang diperuntukkan khusus bayi.
  • ASI adalah sumber makanan bayi yang bisa didapatkan tanpa biaya.
  • ASI adalah makanan sekaligus minuman dengan suhu yang tepat untuk bayi.
  • Dengan menyusui, tidak hanya kedekatan fisik yang dijalin lewat kontak mata dan kulit ke kulit, tapi juga hubungan emosional antara ibu dan bayi akan terjalin lebih erat.
  • ASI selalu tersedia di mana saja dan kapan saja saat dibutuhkan bayi.
  • Menyusui membuat ibu menjadi lebih sehat.
Manfaat untuk Bayi
Berikut ini adalah alasan mengapa ibu disarankan untuk memberikan ASI secara eksklusif (tidak disertai pemberian minuman atau makanan lain) selama enam bulan pertama usia bayi:
  • Dari ASI, bayi mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya untuk tumbuh. Antara lain vitamin, protein, dan lemak.
  • Dibandingkan susu formula, ASI lebih mudah dicerna oleh perut bayi.
  • ASI mengandung antibodi yang membantu bayi melawan beragam bakteri dan virus, sehingga lebih jarang sakit.
  • Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa ASI bisa meningkatkan kualitas IQ anak.
  • Mengurangi risiko penyakit pernapasan seperti asma.
  • Mengurangi risiko diare dan muntah sebagai akibat pemberian susu formula yang tidak tepat.
  • Mengurangi risiko sembelit.
  • Mengurangi risiko infeksi telinga dan dada.
  • Mengurangi risiko eksim, kelainan kronis pada kulit.
  • Mengurangi risiko obesitas pada anak yang dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 dan penyakit lain di masa yang akan datang.
Setelah memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan, disarankan untuk tetap memberikan ASI, tapi kali ini disertai dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) hingga dua tahun. Makin lama ASI diberikan, makin lengkap perlindungan yang Anda berikan kepada buah hati.

Manfaat untuk Ibu
Selain untuk bayi, menyusui juga mendatangkan manfaat yang baik untuk ibu:
  • Menurunkan risiko kanker ovarium, kanker payudara, dan osteoporosis.
  • Memberikan ASI berarti menghemat uang karena tidak perlu membeli susu formula yang harganya tidak kurang dari Rp 150.000 untuk kemasan 800 gram . Dalam sebulan, rata-rata bayi mengonsumsi minimal 5 kaleng susu formula 800 gram.
  • Dengan menyusui, berarti ada sekitar 500 kalori yang terbakar oleh tubuh, sehingga tubuh akan lebih cepat kembali ramping setelah melahirkan.
  • Memberikan ASI secara eksklusif juga akan menunda masa menstruasi, sehingga merupakan alat kontrasepsi alami.
  • Menyusui bisa melepaskan hormon oksitosin yang membantu mengurangi pendarahan uterus setelah hamil. Aktivitas ini juga bisa bantu mempercepat kembalinya rahim ke ukuran semula.
Meluruskan Mitos
Banyak berita seputar menyusui yang membuat sebagian ibu enggan memberikan ASI kepada bayi. Padahal sebagian besar dari berita itu sebenarnya hanya mitos.
Mitos A: Susu formula memiliki nutrisi lebih baik dan lengkap dari ASI
  • Fakta: Betapa pun mahalnya susu formula yang diberikan, tidak akan bisa menggantikan nutrisi lengkap di dalam ASI. Susu formula adalah buatan pabrik yang tidak mengandung antibodi, enzim, sel-sel hidup, dan hormon seperti kandungan nutrisi ASI yang dapat melindungi tubuh bayi dari penyakit dan infeksi di masa yang akan datang.
Mitos B: Menyusui membuat payudara menjadi kendur
  • Fakta: Payudara kendur lebih diakibatkan kepada proses penurunan berat badan pascahamil dan proses penuaan, dibandingkan kepada proses menyusui.
Mitos C: Menyusui hanya bisa dilakukan sebagian wanita yang memproduksi cukup ASI
  • Fakta: Hampir semua wanita dapat memberikan ASI kepada bayinya. Ukuran payudara tidak memengaruhi jumlah ASI yang diproduksi.
Mitos D: Saya tidak bisa menyusui karena harus bekerja di kantor dan terpisah dari bayi
  • Fakta dan solusi: Saat ini telah tersedia berbagai macam pompa ASI yang memungkinkan Anda untuk memerah dan menyimpan ASI dalam botol. Lemari es/freezer dapat menjaga kandungan nutrisi dalam ASI hingga pada saatnya diberikan kepada bayi. ASI perah (ASIP) diberikan dalam botol bersih yang selalu disterilisasi setelah dicuci.
Mitos E: Hanya sedikit ibu yang memberikan ASI kepada anak mereka
  • Fakta: Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, jumlah ibu menyusui di Indonesia adalah 42% dari seluruh jumlah ibu yang baru memiliki bayi. Dibandingkan tahun 2007 yang masih 32%, angka ini berarti meningkat 10%. Makin mudahnya akses informasi dan meningkatnya pengetahuan ibu hamil membuat angka ini terus bertumbuh.
Mitos F: Menyusui membuat wanita tidak lagi bisa menikmati hubungan seksual
  • Menyusui bisa melepaskan hormon oksitosin, yaitu hormon serupa yang dilepaskan saat berhubungan seksual. Selain melakukan penyesuaian dengan jadwal tidur bayi, Anda tetap dapat berhubungan seks kapan saja.
Donor ASI
Pada kasus tertentu yang sangat sedikit jumlahnya, seorang ibu disarankan untuk tidak memberikan ASI. Kondisi ini terjadi pada seorang ibu pengidap HIV atau sedang menjalani pengobatan yang berisiko mengalirkan zat tertentu ke dalam tubuh bayi melalui ASI.

Namun sebelum menjatuhkan pilihan untuk menggunakan susu formula, masih ada alternatif untuk mendapatkan donor ASI dari ibu lain yang memiliki persediaan ASI lebih banyak. Anda dapat menghubungi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) untuk informasi selengkapnya.

Dukungan Keluarga Dekat
Keberhasilan pemberian ASI tidak hanya bertumpu di pundak ibu. Bahkan 50% kesuksesannya bergantung kepada dukungan anggota keluarga, terutama dari suami dan kakek-nenek bayi. Menyusui, apalagi menyusui bayi kembar, sering menjadi aktivitas yang sangat melelahkan, terutama pada masa-masa awal. Dukungan dan bantuan dari kerabat sangat dibutuhkan.

Sayangnya, masih banyak suami dan kakek-nenek yang belum memahaminya, bahkan lebih menyarankan untuk menggunakan susu formula. Bergabung dengan kelompok pendukung dan sesama ibu menyusui dapat membantu Anda untuk tetap bersemangat. Selain AIMI, Anda dapat mengajak suami untuk bergabung dengan Ayah ASI, komunitas para ayah yang mendukung istrinya dalam memberikan ASI.

Selain konseling, AIMI juga memberikan pelatihan-pelatihan laktasi (menyusui) yang dapat diikuti calon ibu di berbagai kota di Indonesia.

Rumah Sakit Ramah ASI
Jika dokter Anda tidak menyarankan untuk memberikan ASI, bukan berarti Anda tidak perlu menyusui. Meski Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang aturan mengenai pemberian air susu ibu telah diberlakukan, namun nyatanya belum semua rumah sakit ibu dan anak menganjurkan pemberian ASI. Padahal undang-undang ini memberikan sanksi bagi mereka yang menghalangi pemberian air susu ibu. Pastikanlah bahwa rumah sakit tempat Anda melahirkan telah menyediakan fasilitas rawat gabung/rooming in bagi para ibu dan bayi sebagai salah satu cara dalam mendukung keberhasilan pemberian ASI.
Share:

Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil

Perkembangan dan kesehatan bayi dalam kandungan Anda bergantung kepada nutrisi yang Anda konsumsi saat sedang hamil.

Konsumsi Berbagai Jenis Makanan
Saat sedang mengandung, sebenarnya Anda tidak perlu makan terlalu banyak seakan-akan untuk dua orang. Faktanya, Anda hanya perlu menambahkan sekitar 300 kalori tambahan, yaitu kira-kira setara dengan sebuah pisang dan semangkok sereal dengan susu rendah lemak. Konsumsilah makanan dalam porsi yang sedikit, tapi dengan intensitas yang lebih sering.
makanan sehat ibu hamil
Wanita hamil sebenarnya tidak perlu menjalani pola makan secara khusus, kecuali yang sedang mengidap penyakit tertentu. Kunci utama dalam hal kecukupan nutrisi bisa didapatkan dengan mengonsumsi aneka jenis makanan tiap hari.

Berikut ini adalah beberapa kelompok makanan dan minuman yang disarankan untuk dikonsumsi, beserta dengan manfaatnya:
Air mineral - Air mineral merupakan unsur penting yang bermanfaat untuk mengantar nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi kepada bayi di dalam kandungan. Kurang minum air dapat menyebabkan bayi lahir prematur. Minum cukup air juga dapat mencegah hemoroid, konstipasi, pembengkakan berlebihan, dan infeksi kandung kemih. 
Selama masa kehamilan, Anda disarankan untuk mengonsumsi kurang lebih 2,5 liter (setara dengan 10 gelas) air dalam sehari. Cairan ini juga bisa didapatkan dari makanan seperti buah dengan kadar air yang tinggi, jus, atau susu. Namun perlu diingat bahwa beberapa minuman seperti minuman ringan dengan kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan hipertensi atau kenaikan berat badan. 
Sayur-sayuran dan buah-buahan - Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah komponen utama pola makan sehat bagi ibu yang sedang hamil. Disarankan untuk mengonsumsi setidaknya lima porsi sayur-sayuran dan buah-buahan berbeda tiap hari untuk mendapatkan aneka vitamin, mineral, serta serat. Berikut ini adalah beberapa contoh sayur-sayuran dan buah-buahan yang dianjurkan untuk dikonsumsi secara teratur:
  • Avokad, 1 buah ukuran sedang. Kaya dengan asam folat, vitamin C, vitamin B6, potasium, dan serat. Avokad juga kaya dengan asam lemak tidak jenuh tunggal yang dibutuhkan untuk pembentukan sel saraf, mata, dan otak bayi.
  • Brokoli, 100 gram atau satu gelas. Mengandung asam folat dan kalsium yang berguna untuk perkembangan tulang.
  • Kacang merah, 200 gram atau satu sendok makan. Kaya dengan zat besi, antioksidan, protein, dan bermanfaat untuk perkembangan kognitif bayi.
  • Pisang, 1 buah ukuran sedang. Mengandung potasium dan vitamin B6 yang dibutuhkan untuk kelancaran metabolisme tubuh.
  • Kacang edamame, sebanyak 2,5 sendok makan. Dapat dikonsumsi sebagai camilan yang kaya dengan asam folat, zat besi, protein, kalsium, vitamin A dan B.
  • Apel, 1 buah. Kaya dengan vitamin C dan serat yang dapat mencegah sembelit dan membantu menurunkan tingkat kolesterol.
  • Wortel, 2 buah. Kaya dengan vitamin A untuk pembentukan mata dan tulang bayi.
Dengan memvariasikan makanan Anda, Anda dapat memaksimalkan nutrisi yang diterima tubuh dan bayi Anda. 
Daging tanpa lemak, ikan, dan telur - Kelompok makanan ini kaya dengan protein yang penting untuk pertumbuhan bayi, terutama pada enam bulan pertama dalam kandungan. Anda dapat merancang menu harian dengan menyertakan bahan-bahan makanan berikut ini:
  • Daging ayam, 1 potong, tanpa kulit, terutama pada bagian dada yang rendah lemak dan kolesterol. Berperan penting dalam pembentukan janin, otot, dan kelancaran metabolisme tubuh.
  • Daging sapi, 35 gram atau 1 potong. Kaya dengan kandungan protein untuk pembentukan struktur tulang, sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko bayi mengalami kelahiran prematur.
  • Telur, 1 butir. Kaya dengan protein, lemak, kolin, dan omega 3 yang penting untuk  perkembangan sel-sel otak dan penglihatan bayi.
  • Tuna, 3 potong atau 300 gram perminggu. Kaya omega 3 yang penting untuk pembentukan otak janin.
  • Salmon, 40 gram atau 1 potong. Selain omega 3, ikan salmon juga mengandung DHA yang penting untuk perkembangan otak janin.
Namun kelompok makanan ini harus disortir dan dipersiapkan dengan cermat agar tidak membahayakan bayi. Ikan yang mengandung merkuri tingkat tinggi dapat memicu sel kanker pada janin. Ibu hamil juga sebaiknya tidak mengonsumsi ikan mentah untuk menghindari kontaminasi bakteri. Boga bahari (makanan laut) yang sudah tidak segar juga berisiko mengandung bakteri, zat arsenik, dan parasit yang dapat memicu keracunan. Ibu yang sedang mengandung sebaiknya cukup mengonsumsi dua porsi ikan perminggu. 
Makanan sumber karbohidrat - Selain nasi, ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan karbohidrat untuk mendapatkan energi dengan bahan makanan seperti:
  • Kentang, sebagai sumber karbohidrat, vitamin, dan mineral.
  • Sereal, sebagai sumber karbohidrat yang kaya serat, asam folat yang penting untuk pertumbuhan janin.
  • Oatmeal, kaya dengan serat, vitamin B, zat besi, dan potasium.
Karbohidrat juga bisa didapatkan dari aneka pasta, jagung, dan roti. Anda juga dapat mengonsumsi karbohidrat kompleks yang kaya dengan serat dan membutuhkan proses penguraian lebih panjang sebelum diserap tubuh. Selain buah-buahan dan sayur-sayuran, karbohidrat kompleks juga terkandung di dalam beras merah dan biji-bijian utuh. 
Susu dan produk turunannya - Kebutuhan kalsium dan nutrisi untuk pembentukan tulang dapat dipenuhi dengan mengonsumsi susu dan produk turunannya seperti:
  • Susu rendah lemak.
  • Keju: mozzarella, krim keju, feta.
  • Tahu dan tempe.
  • Sarden atau jus jeruk dapat dikonsumsi sebagai pengganti jika Anda mengalami alergi terhadap produk-produk olahan susu.
Suplemen - Meski sudah mengonsumsi berbagai jenis makanan, mungkin saja Anda masih melewatkan nutrisi tertentu. Suplemen vitamin barangkali dibutuhkan untuk mencukupinya. Namun Anda perlu mengkonsultasikannya terlebih dulu kepada dokter. 
Kudapan sehat - Ibu yang sedang mengandung sering merasa lapar sepanjang waktu. Penting juga untuk memerhatikan camilan yang Anda konsumsi di sela-sela waktu selain makanan utama. Hindari makanan ringan dengan kadar garam dan gula tinggi yang banyak terdapat dalam makanan kemasan. Salad, ubi manis, kacang mede, roti gandum, jagung, dan pisang rebus adalah contoh kudapan sehat yang bisa dicoba.
Batasi Konsumsi Makanan Tertentu
Berikut ini adalah beberapa makanan dan zat yang perlu dibatasi, bahkan perlu dihindari agar bayi Anda terhindar dari risiko tertentu, yaitu:
  • Kafein: maksimal 200 miligram sehari.
  • Daging, ikan, telur mentah atau setengah matang.
  • Boga bahari (makanan laut) yang mengandung merkuri.
  • Makanan yang mengandung zat aditif seperti pewarna, perisa, dan gula yang banyak terdapat dalam makanan instan dan siap saji.
  • Makanan yang mengandung monosodium glutamate (MSG) dan kandungan garam tinggi. Selain hipertensi, makanan-makanan ini dapat mengakibatkan pembengkakan tubuh bagian tertentu akibat retensi air.
  • Makanan yang tidak higienis seperti jajanan di pinggir jalan.
  • Makanan yang mengandung kadar alkohol.
Cermat dalam Mempersiapkan Makanan
Mengolah makanan sendiri adalah salah satu cara untuk menjaga kualitas dan kesehatan bahan-bahan yang masuk ke dalam tubuh. Berikut ini adalah panduan bagi para ibu hamil untuk menyiapkan makanan sendiri:
  • Untuk menghindari kontaminasi (seperti campylobacter, salmonella, dan E.coli), pisahkan penyimpanan makanan mentah, terutama daging, dengan makanan siap santap di dalam lemari pendingin.
  • Gunakan talenan berbeda untuk memotong daging mentah dengan alasan serupa di atas.
  • Cuci semua sayur dan buah yang akan dimasak agar bersih dari sisa-sisa tanah yang dapat mengandung toksoplasma.
  • Masak daging hingga benar-benar matang. Perhatikan baik-baik hingga tidak menyisakan warna merah, terutama untuk daging yang masih dilapisi kulit. Begitu juga dengan telur dan ikan.
  • Cuci bersih tangan Anda dan seluruh perlengkapan dapur yang digunakan untuk memotong dan mengolah daging mentah.
  • Rebus atau kukus sayuran sebentar saja agar kandungan nutrisinya tetap terjaga.
Ibu Hamil dengan Kondisi Tertentu
Ibu hamil yang sedang mengidap kondisi penyakit tertentu disarankan untuk memerhatikan pola makannya untuk menghindari kondisi yang memburuk.
Diabetes Gestasional - Diabetes gestasional adalah istilah untuk diabetes yang terjadi pada wanita hamil. Berikut ini adalah pola makan yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil pengidap diabetes gestasional:
  • Makan secara teratur dengan mengonsumsi karbohidrat berindeks glikemik rendah untuk menjaga kadar glukosa dalam darah tetap stabil di antara waktu makan.
  • Batasi konsumsi makanan dan minuman berkadar gula tinggi.
  • Konsumsi lebih banyak buah dan sayuran, terutama yang mengandung lemak tidak jenuh seperti avokad, kacang-kacangan.
  • Pilih daging tanpa kulit.
Hipertensi - Ibu hamil yang mengidap hipertensi perlu mengonsumsi cukup makanan kaya dengan potasium, kalsium, dan magnesium seperti kacang-kacangan, ikan laut, avokad, sayur bayam, pisang, dan susu. Tekanan darah juga dapat diturunkan dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran kaya dengan serat. Ibu hamil dengan hipertensi juga disarankan untuk menjalani diet rendah garam dan menghindari konsumsi alkohol yang dapat memicu meningkatnya tekanan darah.
Share:
loading...
loading...
SSmart-Information. Powered by Blogger.