Rasa sakit saat berhubungan seksual kerap dirasakan oleh sebagian wanita. Jika tidak ditangani, rasa sakit itu akan kembali datang dan mengganggu aktivitas intim Anda bersama pasangan.
Rasa sakit saat berhubungan seksual bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Oleh karena itu, cari tahu penyebab rasa sakit yang Anda rasakan agar bisa diatasi secepatnya.
Dalam ilmu kedokteran, rasa sakit saat berhubungan seksual disebut dispareunia. Umumnya, rasa sakit yang dirasakan tiap wanita berbeda-beda. Ada yang merasa sakit saat pasangan baru memulai penetrasi. Ada juga yang merasakannya saat sudah dilakukan penetrasi mendalam.
Dalam ilmu kedokteran, rasa sakit saat berhubungan seksual disebut dispareunia. Umumnya, rasa sakit yang dirasakan tiap wanita berbeda-beda. Ada yang merasa sakit saat pasangan baru memulai penetrasi. Ada juga yang merasakannya saat sudah dilakukan penetrasi mendalam.
Rasa sakit yang muncul pada saat awal penetrasi bisa disebabkan oleh:
- Kurangnya cairan lubrikasi. Cairan ini diproduksi secara alami oleh vagina ketika wanita terangsang. Penyebab utama kurangnya lubrikasi adalah kurang pemanasan (foreplay). Namun produksi cairan lubrikasi juga akan terganggu pada wanita yang telah menopause. Pertambahan usia membuat lapisan vagina kehilangan kelembapannya sehingga membuatnya kering. Wanita yang baru melahirkan lalu menyusui juga umum mengalami hal yang sama. Faktor lain yang menghambat produksi lubrikasi adalah wanita yang mengonsumsi obat-obatan seperti pil KB, obat penenang, obat antidepresan, dan obat tekanan darah tinggi.
- Vagina mengalami infeksi. Kondisi ini sering terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi
- Terkait cedera atau iritasi yang terjadi pada wanita yang baru melakukan operasi panggul atau akibat kecelakaan, rasa sakit akan muncul saat penetrasi awal. Selain itu, wanita yang baru saja menjalani episiotomi - penyayatan jaringan antara vagina dan anus saat melahirkan - juga akan merasakannya.
- Vaginismus. Perasaan takut sebelum bercinta kerap dirasakan oleh wanita. Secara tidak sadar, hal itu membuat otot vagina kejang sehingga membuatnya sakit saat pasangan melakukan penetrasi.
Sakit saat penetrasi mendalam disebabkan oleh:
- Mengidap penyakit seperti kista ovarium, endometriosis, fibroid rahim, wasir, sindrom iritasi usus, atau penyakit menular seksual. Wanita dengan penyakit radang panggul juga akan merasakannya terutama ketika ada tekanan-tekanan saat berhubungan seksual.
- Perawatan medis, seperti kemoterapi atau radiasi.
Selain disebabkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan fisik, rasa sakit bisa muncul juga karena faktor emosional, seperti perasaan stres, depresi, cemas, khawatir dengan penampilan fisik, atau memiliki riwayat pelecehan seksual.
Lalu Bagaimana Cara Mengatasinya?
Jika hanya terjadi sekali dan tidak disertai gejala lain seperti pendarahan, Anda dan pasangan bisa mencoba untuk mengatasi sendiri. Rasa sakit bisa diminimalisasi dengan empat langkah berikut ini.
- Berkomunikasi - Ini merupakan hal penting saat berhubungan seksual. Tanpa komunikasi, Anda akan sulit mencapai kenikmatan saat bercinta. Selalu utarakan pendapat Anda kepada pasangan mengenai apa yang membuat Anda nyaman dan apa yang tidak. Jika Anda merasa sakit, tidak perlu sungkan untuk memberi tahu pasangan agar memperlambat gerakannya.
- Ganti posisi - Anda bisa mencoba berada di atas saat berhubungan seksual. Dengan posisi itu, Anda bisa mengontrol gerakan penetrasi hingga kedalaman yang bisa membuat Anda merasa nyaman.
- Jangan terburu-buru - Rasa sakit biasanya terjadi karena penetrasi yang terlalu dini dilakukan oleh pasangan, padahal Anda belum siap. Katakan kepada pasangan untuk memperpanjang waktu foreplay (pemanasan). Hal ini berguna untuk merangsang cairan lubrikasi keluar dari vagina Anda. Saat foreplay, Anda bisa meminta pasangan untuk menyentuh bagian tubuh Anda yang sensitif agar mudah terangsang. Ingat, jangan lakukan penetrasi hingga Anda benar-benar terangsang dan cairan lubrikasi cukup.
- Gunakan pelumas - Jika cairan lubrikasi alami tidak bisa membantu meredakan sakit, Anda bisa menggunakan produk pelumas. Namun jangan asal memakai produk pelumas. Tanyakan dahulu kepada dokter produk apa yang cocok untuk Anda.
Jika cara-cara tersebut tidak juga mempan meredakan rasa sakit, Anda bisa menjalani pengobatan secara medis. Sebelum memberikan pengobatan, dokter akan menanyai Anda beberapa hal, seperti sejarah kehidupan seksual Anda, bagaimana rasa sakitnya, seberapa sering Anda merasakan sakit, riwayat kesehatan dan lain sebagainya. Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa tindakan medis seperti:
- Pemeriksaan panggul. Melalui langkah ini, dokter bisa memeriksa tanda-tanda infeksi, iritasi kulit, atau masalah anatomi.
- Dokter juga akan menekan lembut ke daerah genital dan otot panggul untuk mengidentifikasi lokasi rasa sakit.
- Penggunaan alat spekulum juga bisa diterapkan untuk memeriksa vagina dan serviks Anda.
- Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan ultrasonografi jika Anda mengalami rasa sakit yang tidak tertahankan saat berhubungan seksual.
- Dokter juga akan membuatkan resep sesuai penyebab rasa sakit.
Gejala ini akan ditangani sesuai dengan penyebab dasarnya. Jika rasa sakit mulai mengganggu kehidupan seksual Anda atau disertai gejala lain, segera periksakan ke dokter.
Langkah terapi bisa menjadi pilihan untuk meredakan rasa sakit, terutama untuk mengatasi rasa sakit akibat vaginismus. Ada wanita dengan vaginismus yang pernah mengalami riwayat seksual yang menyakitkan, seperti pelecehan seksual. Untuk kondisi ini, dokter akan menyarankan terapi perilaku dan latihan relaksasi vagina.
Latihan dasar panggul atau latihan Kegel secara teratur juga bisa mengurangi rasa sakit saat berhubungan seksual.
Sebaiknya, hindari melakukan hubungan seksual hingga rasa sakit mereda, daripada hal itu menyiksa Anda. Sebagai alternatif hubungan seksual, Anda bisa melakukan hal lain dengan pasangan seperti berciuman atau pijatan sensual.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment