Kulit merupakan organ terbesar tubuh yang memiliki fungsi utama sebagai pelindung tubuh dari zat-zat berbahaya, seperti radiasi ultraviolet, bahan kimia, dan elemen eksternal lainnya. Tingkat paparan dan berapa lama Anda terpapar oleh zat berbahaya memberikan dampak kerusakan yang berbeda-beda pula pada kulit Anda.
Anda mungkin berpikir bahwa kulit hanya terpapar oleh zat berbahaya saat sedang berada di luar ruangan atau di lingkungan kerja. Meski benar begitu, paparan dari zat berbahaya juga bisa muncul saat Anda berada di rumah ketika melakukan kegiatan sehari-hari.
Polusi dari Lingkungan Luar
Tempat yang Anda tinggali dapat memengaruhi kesehatan dan penampilan kulit. Kulit yang terpapar tiap hari oleh udara yang telah tercemar akan terlihat kusam menyerupai kulit orang yang merokok, terutama pada bagian wajah, leher, dan tangan.
Asap, kotoran, dan debu saat terpapar oleh sinar matahari, dapat membentuk radikal bebas yang mampu menghancurkan oksigen di dalam sel-sel kulit dan menghambat produksi kolagen. Inilah yang kemudian menimbulkan penuaan dini, menyebabkan kulit berkerut, kasar, berjerawat, serta kusam. Jika terpapar secara terus-menerus, Anda bisa menderita alergi kulit, eksim, atau bahkan kerusakan pembuluh darah.
Polusi yang Berasal dari Rumah
Polusi udara di dalam rumah bisa sama buruknya, atau justru lebih buruk dibandingkan di luar. Sebagai contoh, banyak produk rumah tangga mengeluarkan gas senyawa organik volatil yang berbahaya bagi Anda. Berikut ini adalah beberapa hal berbahaya yang mungkin ada di dalam rumah Anda.
- Bau perabotan atau barang-barang bangunan yang biasanya kita sebut sebagai “bau barang baru” biasanya memang menghilang dalam waktu beberapa minggu, tapi emisi yang ditimbulkannya dapat menjadi polusi di rumah selama bertahun-tahun.
- Senyawa organik volatil, termasuk formaldehida, yang berasal dari produk pembersih serta produk berbahan kayu dan plastik.
- Zat ozon dari mesin printer dan fotokopi.
- Asbestos dalam gedung atau bangunan tua.
- Serat kecil dari perabot yang terbang ke udara tiap kali Anda menyapu.
- Asap knalpot dari jalanan yang masuk ke dalam rumah.
- Ventilasi buruk yang mengakibatkan tidak cukupnya udara segar di dalam rumah, atau penyaringan udara yang buruk.
- Asap rokok (jika ada anggota keluarga Anda yang merokok).
Cara Merawat Kulit dari Polusi
Cara-cara sederhana, namun penting, yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak kerusakan kulit akibat polusi.
Rajin Membersihkan Kulit - Menghindari polusi bisa dikatakan sangatlah mustahil, oleh karena itu, Anda senantiasa harus berusaha meminimalisasi dampak yang diakibatkan polusi terhadap kulit Anda. Bantu kulit dengan cara selalu membersihkannya. Cuci muka tiap hari dengan sabun yang lembut di kulit. Luruhkan sel-sel kulit mati agar kulit bisa membentuk lapisan baru dengan cara melakukan scrubbing (pastikan Anda tidak menggunakan produk yang membuat kulit semakin kering), dan selalu aplikasikan pelembap.
Jangan Merokok - Merokok adalah hal kedua terburuk setelah matahari. Merokok menyebabkan keriput dan kulit kering. Hindari asap rokok sebisa mungkin karena asap rokok merusak struktur kulit.
Gunakan Tabir Surya - Kombinasi polusi udara dan cahaya ultraviolet (UV) dapat melipatgandakan dampak buruk radiasi UV pada kulit. Oleh sebab itu, gunakan tabir surya dengan SPF 30. Anda bisa memilih tabir surya yang mengandung zinc atau titanium dioxide yang dapat menghalangi penyerapan sinar ultraviolet pada kulit.
Polusi ada di mana-mana, baik di ruangan terbuka maupun tertutup, Anda tidak akan pernah terlindungi sepenuhnya dari polusi. Dan kulit Andalah yang pertama kali terekspos oleh semua zat berbahaya ini. Karena itu, usahakan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat Anda tinggal dan bekerja, juga melakukan perawatan terhadap kulit, baik dari luar, maupun dalam.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment