Banyak kaum pria yang terobsesi untuk memperbesar ukuran penis mereka. Masalahnya, apakah pembesar penis benar-benar dibutuhkan para pria? Lebih dari itu, apakah dapat meningkatkan performa hubungan intim bagi pria?
Sebelum berpikir tentang memperbesar ukuran penis, sebaiknya ketahui dahulu berapa ukuran penis yang normal. Pada keadaan tidak ereksi, ada banyak variasi ukuran penis. Tapi saat ereksi, panjang normal sekitar 12-15 cm. Ukuran penis tidak normal alias mikropenis jika saat ereksi hanya menyentuh angka 7,6 cm bahkan kurang dari itu.
Meski sudah memiliki penis berukuran normal, masih banyak pria yang ingin memperbesar penis mereka. Bisa jadi hal ini karena para pria tersebut mendapat gangguan secara psikologis yang disebut gangguan dismorfik penis. Gangguan ini akan membuat pria merasa memiliki ukuran penis di bawah normal.
Mengenal Produk Pembesar Penis
Banyak produk yang dikenalkan kepada publik dengan iming-iming efektif memperbesar ukuran penis. Jika memang berniat memperbesar ukuran penis, ketahui dulu beberapa hal mengenai produk dan metode pembesar penis berikut.
- Vakum pembesar - Sistem kerja vakum pembesar penis adalah menciptakan ruang hampa udara yang menarik aliran darah sehingga penis membengkak. Meski terlihat membuahkan hasil, namun besarnya penis hanya sementara. Bahaya akan datang jika terlalu sering menggunakan vakum tersebut karena bisa merusak jaringan dalam penis dan memperlemah kekuatan ereksi. Pada kasus penyakit impotensi, alat ini bisa digunakan sebagai salah satu langkah pengobatan jangka pendek.
- Pil dan losion - Pembesar penis dalam bentuk pil dan losion merupakan produk yang paling banyak dijual. Biasanya produk-produk ini mengandung berbagai vitamin, mineral, herbal, dan hormon yang diklaim efektif untuk memperbesar penis. Meski demikian, hingga saat ini tidak ada satu pun produk yang bisa membuktikan secara klinis terkait klaim tersebut. Selain tidak terbukti secara klinis, produk-produk pil dan losion ini mungkin berbahaya karena keamanan kandungan di dalamnya tidak terjamin.
- Jelqing - Teknik jelqing sama seperti sedang bermasturbasi, namun dilakukan lebih lambat dan teratur. Penis akan diurut dengan ibu jari dan jari telunjuk berulang kali untuk meningkatkan kualitas ereksi. Tujuannya adalah melatih jaringan fungsi ereksi agar dapat menampung lebih banyak darah sehingga diharapkan dapat membuat penis tampak lebih panjang dan besar. Namun, teknik ini juga belum terbukti efektif dalam memperbesar penis.
- Alat pemanjang - Penis akan dilengkapi dengan alat pemberat untuk memperpanjang sekaligus memperbesarnya. Alat ini akan diletakkan pada bagian batang penis dan berfungsi menarik batang penis tersebut. Teknik memperbesar penis dengan alat ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan permanen. Jika memutuskan untuk menggunakannya, disarankan untuk dilakukan di bawah pengawasan dokter.
- Operasi memperbesar - Operasi memperbesar penis biasanya dilakukan dengan cara menyuntikkan lemak dari bagian tubuh lainnya ke dalam batang penis. Teknik ini biasanya berhasil memperbesar diameter batang penis antara 1,4-4 cm. Sayangnya, banyak yang melakukan operasi ini berakhir dengan kekecewaan karena efek samping yang timbul berupa kecacatan bentuk penis, infeksi, dan luka parut.
- Operasi memperpanjang - Memotong ligamen yang menghubungkan penis dan tulang kemaluan akan memperpanjang penis hingga 2 cm. Namun, kehilangan ligamen sering dikeluhkan oleh para pria yang melakukan prosedur ini. Ligamen yang hilang akan mengurangi kekokohan penis saat ereksi yang mengakibatkan hubungan seks menjadi tidak nyaman.
- Sedot lemak - Bagi pria berperut buncit, melakukan sedot lemak akan membuat penis terlihat lebih besar. Mengurangi timbunan lemak di area kemaluan akan membuat penis yang tadinya terhalang menjadi terlihat. Proses ini akan membuat penis memanjang hingga 2 cm namun akan kembali tertelan lemak jika pemiliknya tidak menjaga berat badan.
Hal yang Sebaiknya Dilakukan
Banyak yang berpikiran bahwa dengan memperbesar dan memperpanjang penis segalanya menjadi lebih mudah. Pria berpenis besar dan panjang dianggap lebih menarik dan berhasil dalam percintaan mereka. Benarkah demikian?
Belum tentu benar. Kemungkinan besar, penis Anda termasuk kisaran ukuran normal. Meski di bawah normal, bisa jadi pasangan Anda tidak mempermasalahkan. Maka, alih-alih membahayakan penis dengan aneka prosedur di atas, beberapa hal berikut bisa membantu memperbaiki kualitas hubungan seksual.
- Komunikasikan dengan pasangan - Membicarakan seks dengan pasangan pada awalnya mungkin akan terasa kaku, namun jika dilakukan, hasilnya akan membuat kehidupan seks menjadi jauh lebih baik dan menyenangkan.
- Mencukur rambut kemaluan - Membiarkan rambut kemaluan tumbuh subur akan membuat penis terlihat lebih kecil, namun dengan mencukurnya akan membuat penis terlihat lebih besar sekaligus membuat lebih sensitif dalam menerima rangsangan.
- Hilangkan perut buncit - Perut buncit akan menenggelamkan ukuran penis yang sebenarnya. Dengan menghilangkannya, maka panjang dan besar penis akan tampil normal. Selain itu, olahraga secara teratur juga mampu meningkatkan daya tahan dan stamina saat melakukan hubungan seks.
- Konsultasikan kepada ahli - Banyak pria yang kembali merasa nyaman setelah berkonsultasi dengan dokter. Langkah ini dapat membuat pria merasa lebih baik dan yakin bahwa mereka ‘normal’ tanpa harus melakukan prosedur operasi pada penis mereka.
Setelah memastikan bahwa penis berukuran normal, cobalah terbuka mengenai kehidupan seksual dengan pasangan. Jika segalanya berjalan normal dan baik, buang jauh-jauh segala sesuatu yang terkait dengan pembesaran penis dari pikiran Anda.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment