Gairah seksual merupakan faktor terpenting dalam kehidupan seksualitas suami-istri. Penurunan atau hilangnya gairah tersebut tentu dapat mengganggu hubungan. Namun apa sajakah penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?
Redupnya gairah seksual atau libido umumnya muncul secara bertahap, jarang yang terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini umumnya berkembang dalam jangka waktu beberapa bulan.
Mendeteksi Sejak Dini
Jangan salah, frekuensi aktivitas seksual tidak dapat menjadi ukuran dari gairah seksual suami-istri. Berbagai hal yang terjadi dalam rumah tangga bisa saja menghalangi aktivitas tersebut. Namun, jika hubungan seksual Anda lebih sedikit dari frekuensi pasangan pada umumnya, yaitu sekitar satu kali dalam seminggu, ada baiknya Anda menelaah lebih lanjut mengenai hal tersebut. Para ahli menyebutkan, permasalahan semacam ini lebih baik ditangani secepatnya.
Ada beberapa indikasi yang menandakan seorang pria kemungkinan tengah mengalami hal tersebut. Pertama, pria merasa seks tidak lagi menjadi saat yang dinantikan untuk mendekatkan diri dengan pasangan dan hanya menjadi bagian dari rutinitas.
Selain itu, indikasi lain seperti semakin berkurangnya pikiran atau fantasi seks terhadap pasangan, kegiatan bersentuhan dengan pasangan terbatas hanya di kamar tidur serta frekuensi hubungan seksual paling banyak hanya satu kali setiap bulan juga menandakan turunnya dorongan seksual.
Pada wanita, penurunan gairah seksual dapat ditandai dengan hilangnya ketertarikan terhadap aktivitas seksual, tidak lagi memiliki pemikiran atau fantasi seksual dan merasa terganggu terhadap hal tersebut.
Mencari Penyebabnya
Beberapa kemungkinan penyebab menurunnya gairah seksual pada pria dan wanita, antara lain :
Pria - Pada pria beberapa penyebab yang dapat mengganggu gairah seksual antara lain masalah psikologis seperti stres dan ketegangan, kemudian masalah medis seperti penyakit diabetes, atau efek samping dari obat untuk penyakit tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi atau obesitas.
Selain itu, ada pula penyebab hormonal seperti rendahnya hormon testosteron, ketidakseimbangan hormon tiroid ataupun tingkat dopamin pada otak.
Wanita - Tidak terlalu berbeda dengan pria, menurunnya gairah seksual pada wanita juga dapat disebabkan masalah psikologis dan medis. Misalnya, menderita penyakit jantung ataupun wanita yang mengonsumsi obat antidepresan.
Wanita juga kerap mengalami berkurangnya gairah untuk aktivitas seksual karena kualitas hubungan dengan pasangan yang sedang terganggu. Misalnya, konflik yang belum terselesaikan, komunikasi yang tidak lancar, hubungan suami-istri yang renggang hingga kepercayaan yang kurang.
Selain itu, wanita juga kerap mengalami penurunan gairah seksual pada masa menyusui dan kehamilan yang dipicu secara hormonal. Perubahan berat badan dan kelelahan juga bisa memicu hal ini ketika wanita sedang hamil atau menyusui. Menurunnya tingkat estrogen pada masa menopause juga dapat menjadi penyebab wanita makin tidak bergairah.
Bagaimana Mengatasinya?
Tidak perlu khawatir berlebihan ketika gairah seksual Anda atau pasangan menurun. Untuk mengatasinya, harus diketahui terlebih dahulu penyebab dasarnya. Untuk itu Anda dan pasangan dapat berkonsultasi dengan dokter. Jika diketahui penyebabnya adalah tingkat testosteron yang rendah, maka dokter dapat memberikan suplemen testosteron berupa suntikan, koyo (patch) atau gel yang dioleskan di bagian dada, bahu maupun perut. .
Bagi wanita yang sudah menopause, tingkat estrogen rendah yang dapat menurunkan gairah seksual dapat diatasi dengan terapi pergantian hormon atau hormone replacement therapy. Terapi ini juga dapat mengatasi vagina yang terlalu kering.
Lalu apabila efek samping obat-obatan yang menjadi penyebab penurunan gairah seksual, konsultasikan dengan dokter Anda mengenai alternatif obat lain yang tidak akan memengaruhi gairah seksual.
Jika penyebabnya berhubungan dengan masalah psikologis, maka Anda dan pasangan dapat memanfaatkan bantuan psikolog atau ahli terapi seksual.
Selain itu, Anda dan pasangan dapat berupaya mengobarkan kembali gairah seksual. Berikan perhatian dan waktu lebih banyak dari biasanya kepada pasangan. Mulai secara perlahan-lahan, tidak perlu langsung memikirkan hubungan seksual. Nikmati sentuhan-sentuhan ringan. Jika memiliki waktu luang, Anda berdua dapat memanjakan diri dengan berlibur bersama.
Gangguan-gangguan yang muncul di atas jangan sampai meredupkan seksualitas suami-istri. Konsultasikan dengan dokter untuk mencari penyebab sekaligus jalan keluarnya.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment