Wanita kerap disebut lebih emosional dibandingkan pria. Berbicara mengenai gairah wanita, faktor fisik ternyata tidak menjadi satu-satunya pemicu menurunnya gairah seksual wanita.
Gairah seksual wanita dipengaruhi oleh banyak faktor. Selain kondisi fisik, dipengaruhi juga oleh emosional, pengalaman, keyakinan, gaya hidup, serta hubungan sosial yang tengah dijalani.
Kenapa Bisa Terjadi?
Hasrat seksual wanita akan mengalami fluktuasi secara alami. Tinggi atau rendah biasanya dapat dikaitkan dengan status sebuah hubungan atau perubahan penting dalam kehidupannya, antara lain kehamilan, menopause atau penyakit. Selain itu, ada juga pengaruh dari beberapa jenis pengobatan. Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi pemicunya.
Kondisi fisik. Ragam penyakit serta perubahan fisik dan obat-obatan yang dikonsumsi dapat memicu terjadinya penurunan gairah wanita.
- Gaya hidup - Kebiasaan merokok dapat menurunkan tingkat aliran darah dan gairah seks. Selain itu terlalu banyak mengonsumsi minuman keras dan penggunaan obat-obat terlarang dapat mengurangi gairah seks.
- Pascaoperasi - Terutama bagi mereka yang telah menjalani operasi perubahan bentuk pada organ payudara atau kelamin, bisa mengubah persepsi mengenai kepercayaan diri dan gairah seksualnya.
- Rasa lelah - Menjalani peran sebagai orang tua baru atau pertambahan usia dapat berkontribusi menurunkan gairah seksual. Termasuk rasa lelah karena penyakit tertentu atau setelah menjalani operasi.
- Menderita penyakit - Mengalami beberapa penyakit tertentu juga dapat berdampak pada gairah seksual seseorang walau penyakit itu tidak secara langsung terkait dengan kehidupan seksual. Contohnya adalah kanker, diabetes, artritis, penyakit jantung, dan gangguan saraf.
- Konsumsi obat-obatan - Banyak obat yang dapat mengganggu gairah seksual, seperti obat antidepresan atau obat penenang dan obat antikejang.
Perubahan Hormonal. Sebagian besar hormon memengaruhi gairah dan perilaku seksual wanita. Dokter akan memeriksa kedua hal ini saat Anda berkonsultasi mengenai penurunan gairah seksual.
- Gangguan kelenjar tiroid - Yaitu kondisi ketika kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan hormon tiroid secukupnya atau biasa disebut dengan hipotiroid. Kondisi ini dapat menjadi alasan penurunan gairah seksual.
- Kadar estrogen yang rendah - Beberapa kondisi yang menyebabkan penurunan estrogen dapat memicu masalah, misalnya menopause yang dapat menyebabkan kurang cairan pelumas pada vagina sehingga hubungan seks terasa menyakitkan. Kemungkinan ketidakseimbangan hormonal yang dapat memerngaruhi gairah seksual wanita selama masa kehamilan dan menyusui.
- Penurunan tingkat testosteron - Pada usia 20-40 tahun, tingkat testosteron wanita kemungkinan mengalami penurunan hingga 50 persen. Hal ini dapat memengaruhi gairah seksual.
Faktor Psikologis. Bagi wanita, gairah seksual tidak hanya disebabkan oleh permasalahan fisik, namun juga bisa dipicu oleh keadaan psikologis.
- Gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan.
- Kepercayaan diri yang rendah.
- Anggapan bentuk tubuh yang buruk.
- Stres yang misalnya dipicu oleh pekerjaan atau keadaan finansial pribadi.
- Pengalaman seksual yang tidak menyenangkan.
- Penganiayaan fisik di masa lalu
Masalah dengan Pasangan. Pertengkaran dengan pasangan tidak boleh dianggap enteng sebab hal tersebut berpotensi mengakibatkan gangguan gairah seksual. Beberapa alasan yang umum terjadi, antara lain:
- Tidak merasa bahagia dengan pasangan.
- Aktivitas seksual yang dianggap hanya sekadar rutinitas belaka.
- Kurangnya komunikasi mengenai kebutuhan seksual dengan pasangan.
- Konflik atau masalah yang belum terselesaikan.
- Perselingkuhan atau pengkhianatan dari pasangan.
Kapan Sebaiknya Meminta Bantuan?
Jika penurunan gairah seksual dari pihak wanita juga dialami oleh pasangannya, maka hal itu tidak akan memicu permasalahan atau stres. Sebaliknya, jika hal itu hanya dialami oleh satu pihak, maka dapat menyebabkan pasangannya merasa terganggu. Pada akhirnya kondisi ini berakibat kepada keretakan hubungan.
Sebuah survei mengungkapkan bahwa 1 dari 4 wanita mengalami perbedaan tingkat gairah seksual dengan pasangannya.
Jika Anda merasa penurunan gairah seksual ini sudah mengganggu hubungan dengan pasangan, bicarakan dengan dokter. Beberapa kondisi penurunan gairah wanita dapat diatasi dengan penggunaan obat atau bantuan medis lain. Sedangkan jika pemicunya berupa alasan psikologis atau masalah dengan pasangan, Anda dapat berkonsultasi ke psikolog.
Sebelum menemui tenaga medis, tidak ada salahnya untuk mengomunikasikan kondisi ini dengan pasangan. Tidak perlu merasa segan atau malu. Langkah ini turut bermanfaat dalam menemukan solusi dan kenyamanan bersama.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment