Selain menimbulkan nyeri, jerawat juga bisa menurunkan rasa percaya diri pada sebagian orang. Itulah kenapa banyak orang rela merogoh kantong cukup dalam untuk mengobatinya. Namun tahukah Anda bahwa untuk menghilangkannya tidak boleh dilakukan sembarangan. Mari telusuri cara mengobati jerawat yang tepat.
Jerawat sebenarnya berasal dari pengeluaran sebum atau minyak dari kelenjar yang dimiliki kulit secara alami. Hanya saja ketika terjadi perubahan hormon akan memicu produksi sebum terlalu banyak sehingga bisa menyumbat pori-pori kulit. Sumbatan yang bercampur dengan sel kulit mati akan membentuk komedo. Ditambah dengan bakteri di permukaan kulit akan terbentuk jerawat.
Jenis Pengobatan
Beberapa jenis jerawat antara lain komedo berwarna hitam dan putih, pustula yaitu bintik menonjol yang terdapat nanah di dalamnya, serta nodul berupa benjolan yang keras dan terasa sakit.
Pengobatan terbaik untuk jerawat adalah yang mengurangi produksi minyak kulit, menghambat pertumbuhan bakteri serta membantu membuka sumbatan sel kulit pada pori-pori. Secara umum, terdapat dua jenis pengobatan jerawat yaitu :
Penggunaan produk bebas - Dapat dilakukan dengan membersihkan wajah dengan sabun atau produk pembersih khusus untuk mengobati jerawat yang umumnya mengandung asam salisilat, benzoil peroksida atau sulfur. Produk yang mengandung benzoil peroksida akan membantu mengatasi bakteri penyebab jerawat, sedangkan asam salisilat akan membantu pengelupasan sel kulit. Produk-produk ini dapat ditemukan dalam bentuk krim, losion dan gel.
Bahan-bahan lain yang terkandung dalam produk bebas untuk mengobati jerawat adalah alkohol dan aseton. Alkohol berfungsi sebagai antibakteri, sementara aseton akan menghilangkan minyak dari permukaan kulit. Meski demikian, banyak dokter yang tidak merekomendasikan bahan-bahan ini karena kurang efektif mengatasi jerawat dan bisa menyebabkan kulit kering.
Selain itu, ada pula obat jerawat yang dipasarkan dengan klaim berasal dari bahan herba, organik atau alami. Namun sekali lagi, efektivitas dari produk-produk tersebut umumnya belum terbukti secara medis.
Penggunaan obat Dokter - Jerawat dapat diobati dengan antibiotik yang akan membasmi bakteri penyebab jerawat sekaligus mengurangi peradangan. Antibiotik tersebut dapat berupa produk topikal yang dioleskan langsung pada kulit atau diminum. Namun antibiotik topikal akan bekerja lebih efektif jika digunakan bersama dengan benzoil peroksida dan mengurangi kemungkinan kulit menjadi kebal terhadap antibiotik yang sama.
Selain itu, retinoid juga kerap digunakan untuk mengobati jerawat baik dalam bentuk produk topikal atau dikonsumsi. Retinoid dapat membantu mengatasi jerawat tingkat sedang hingga parah dengan cara merangsang pertumbuhan dan pelepasan sel kulit. Retinoid dapat dikombinasikan dengan benzoil peroksida dan antibiotik yang diminum. Efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan retinoid yaitu kulit kering atau gatal serta merah-merah. Obat ini tidak untuk digunakan oleh ibu hamil dan menyusui.
Bahan lain untuk mengobati jerawat yaitu asam azelaic dan dapsone dengan kemampuan sebagai antibakteri dan antiradang. Yang harus diperhatikan, ternyata pil KB ternyata bisa memengaruhi hormon yang memicu jerawat.
Tidak sedikit efek samping dari pengobatan jerawat, sehingga Anda perlu berhati-hati. Konsultasikan dengan dokter kulit Anda jika jerawat tidak lekas hilang, meninggalkan bekas atau memunculkan gangguan lain.
Tindakan Pendukung
Untuk mengatasi jerawat, selain obat, juga dibutuhkan perawatan pendukung yang tepat. Misalnya, batasi mencuci wajah yang berjerawat lebih dari dua kali per hari karena dapat mengakibatkan iritasi dan memperburuk kondisi. Gunakan air hangat kuku. Jangan pernah memencet jerawat, termasuk komedo. Tindakan itu akan memperburuk kondisi hingga perlu penanganan khusus untuk mengatasi bekas jerawat.
Pilih penggunaan produk kosmetik berbasis air dengan label non-comedogenic.Hindari menggunakan kosmetik atau makeup terlalu tebal. Serta jangan lupa membersihkan kosmetik dengan saksama sebelum tidur.
Untuk menjaga kelembapan kulit kering, gunakan pelembap berbasis air tanpa tambahan pewangi. Selain itu, jaga kebersihan rambut dan cegahlah helai rambut mengenai wajah. Segera mandi setelah melakukan aktivitas yang membuat Anda berkeringat seperti berolahraga.
Perlu Diperhatikan
Menggunakan obat-obatan untuk mengatasi jerawat memiliki risiko. Dokter dapat menjelaskan kepada Anda mengenai risiko tersebut, termasuk interaksi dengan obat lainnya.
Obat jerawat dari bahan benzoil peroksida dan retinoid dapat membuat kulit kering, merah dan sensitif terhadap sinar matahari. Gunakan krim tabir surya dan topi ketika berada di luar ruangan.
Sementara, antibiotik yang diminum untuk mengobati jerawat dapat menyebabkan sakit perut serta sensitif pada sinar matahari dan dapat mengakibatkan wanita makin rentan terhadap infeksi jamur, terutama jika digunakan selama beberapa minggu.
Produk obat jerawat dapat menyebabkan gejala mengganggu segera setelah pemakaian atau beberapa waktu setelahnya. Jika Anda merasa gatal-gatal, harus segera hentikan penggunaannya dan temui dokter.
Sebagian obat bebas untuk jerawat juga dapat menyebabkan reaksi alergi serius atau iritasi yang parah. Dapat ditandai dengan kesulitan bernapas, sesak pada tenggorokan, merasa akan pingsan atau bengkak pada wajah atau lidah. Jika hal ini terjadi, segera cari pertolongan medis.
Jerawat yang timbul bisa sangat mengganggu penampilan atau percaya diri seseorang. Namun, untuk mengobati jerawat harus senantiasa berhati-hati. Konsultasikan dengan dokter untuk pengobatan yang tepat.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment