Bagi sebagian besar keluarga Indonesia, minyak kayu putih menjadi produk yang wajib disimpan di rumah atau dibawa saat bepergian. Dari mana asalnya dan apa manfaatdari minyak ini?
Minyak kayu putih umumnya berwarna kehijauan dengan aroma kuat dan dikemas dalam botol plastik. Bahan ini memiliki banyak nama latin, antara lain Cajeput Oil,Kajuputi leucadendra, Aceite de Cajeput, Cajeputi Aetheroleum, dan banyak lagi.
Minyak kayu putih dihasilkan dari destilasi uap ranting dan daun segar pohon kayu putih (Melaleuca leucadendra). Untuk mendapatkan esensnya, daun kayu putih yang dipetik saat cuaca sedang panas akan direndam di dalam air, lalu disuling. Proses selanjutnya adalah difermentasi selama semalam. Cairan yang dihasilkan dari penyulingan ini berupa minyak yang beraroma sangat tajam, menyerupai perpaduan aroma kamper dan terpentin.
Pohon kayu putih umumnya ditanam di Asia Tenggara dan beberapa bagian Australia. Nama cajuput sendiri berasal dari nama Indonesia “kayu putih” yang merupakan penghasil nomor satu bahan ini. Sebagian besar pohon kayu putih tumbuh di Sulawesi, Indonesia.
Minyak kayu putih mengandung bahan kimia bernama sineol (cineole) yang dapat memberikan sensasi hangat jika dioleskan pada kulit. Rasa hangat ini dapat memberikan kenyamanan dan dapat berperan sebagai pereda rasa sakit. Sineol jugalah yang memberikan aroma kuat pada kayu putih. Bahan ini juga terdapat dalam beberapa produk lain, seperti minyak telon yang biasa digunakan pada bayi dan balsam untuk memijat atau meredakan nyeri.
Bahan ini tidak efektif jika digunakan untuk menangani sakit kepala, demam, atau sakit gigi. Sebagian orang menghirup aroma minyak kayu putih ini sebagai pereda hidung tersumbat atau sebagai aromaterapi. Namun tindakan ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada sebagian kecil lainnya.
Minyak kayu putih pada umumnya aman digunakan oleh sebagian besar orang pada kadar yang tidak berlebihan. Namun bahan ini tidak untuk dioleskan pada kulit yang mengalami luka terbuka. Pada sebagian kecil orang, minyak kayu putih dapat menyebabkan alergi.
Minyak kayu putih sebaiknya tidak digunakan oleh para ibu hamil dan menyusui karena efeknya yang masih belum diteliti lebih lanjut. Bahan ini terlalu keras untuk kulit bayi, namun cukup aman digunakan oleh anak-anak selama tidak dihirup maupun dioleskan ke wajah. Menghirup minyak kayu putih dapat berisiko mendatangkan gangguan pernapasan dan bahkan serangan asma.
Berapa banyak minyak kayu putih yang sebaiknya digunakan dalam sekali pakai? Meski berasal dari bahan alami, namun bukan berarti minyak kayu putih aman digunakan dalam dosis berapa saja. Dosis pemakaian minyak kayu putih sangat tergantung kepada usia, kesehatan, dan kebutuhan pemakainya. Saat ini belum terdapat informasi ilmiah yang dapat menentukan dosis penggunaan yang tepat.
Umumnya dosis penggunaan secara lengkap tidak terdapat pada kemasan minyak kayu putih. Dalam hal ini, kebijakan pengguna menjadi sangat diperlukan. Segera hentikan penggunaan dan periksakan diri jika Anda mengalami alergi akibat penggunaan bahan ini. Jika digunakan secara tepat, minyak kayu putih dapat menjadi teman penghangat dan pengurang rasa tidak nyaman ketika badan terasa kurang sehat.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment