Operasi hidung dapat dilakukan karena alasan estetika maupun kesehatan. Namun seperti operasi pada umumnya, proses ini juga membawa risiko yang tidak ringan.
Operasi hidung atau rhinoplasty adalah prosedur pembedahan untuk mengubah bentuk hidung. Secara umum, operasi hidung dapat bermanfaat memperbaiki kesulitan bernapas karena bentuk hidung yang kurang ideal, memperbaiki cacat bawaan pada hidung, atau memperbaiki bentuk hidung yang tidak proporsional karena kecelakaan.
Teknik yang dijalani oleh tiap orang berbeda-beda, tergantung kepada kondisi dan tujuannya. Bagian atas dari hidung adalah tulang hidung, sedangkan di bagian bawahnya adalah tulang rawan. Struktur tulang rawan, tulang, kulit, atau kombinasi ketiga-tiganya dapat direkayasa melalui prosedur operasi hidung.
Umumnya dokter bedah akan memposisikan ulang tulang dan tulang rawan hidung dengan berbagai cara. Pada operasi skala besar, dapat menggunakan tulang rawan dari tulang rusuk atau bagian lain dari tubuh. Sedangkan tulang rawan di bagian dalam hidung dan telinga umumnya dapat digunakan untuk operasi skala kecil.
Operasi hidung dapat dijalankan dengan metode bius lokal maupun bius total, tergantung kepada kesulitan proses pembedahan. Jika dilakukan bius total, Anda mungkin perlu menginap di rumah sakit setelah menjalani operasi. Dari prosesnya, operasi hidung dapat dibedakan menjadi dua jenis:
- Teknik terbuka: sayatan operasi dibuat di luar hidung.
- Teknik tertutup: sayatan operasi berada di dalam hidung.
Saat merencanakan operasi hidung, dokter akan memperhatikan kulit dan bentuk hidung, serta apa yang ingin diubah dari hidung. Sangat penting untuk melakukan diskusi secara menyeluruh dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalani operasi hidung.
Persiapan yang Tidak Sederhana
Selain mendatangkan risiko yang tidak kecil, operasi akan mengubah bentuk hidung Anda selamanya. Anda perlu menginformasikan tujuan dan bentuk hidung seperti apa yang Anda harapkan dari operasi yang akan dilakukan. Sebaliknya, dokter juga perlu memaparkan berbagai risiko, beserta hal-hal yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan.
Sebelum melakukan operasi hidung, Anda perlu berkonsultasi kepada dokter untuk mendiskusikan berbagai hal seperti sebagai berikut ini.
- Pemeriksaan fisik: untuk mencermati kemungkinan risiko dan perubahan seperti apa yang akan dilakukan pada hidung. Proses ini dilakukan dengan memeriksa kulit, kekuatan tulang rawan, bentuk hidung, tes darah, dan tes laboratorium lain. Hidung Anda mungkin akan dipotret dari berbagai sisi untuk kemudian dimanipulasi sebagai rancangan operasi menggunakan aplikasi komputer.
- Riwayat kesehatan: operasi, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, apakah ada gangguan hidung. Jika Anda memiliki gangguan pendarahan, maka Anda mungkin disarankan untuk tidak menjalani operasi hidung.
- Terdapat kemungkinan dokter akan merekomendasikan untuk mengubah dagu Anda agar tampak lebih besar, supaya berukuran lebih seimbang dengan hidung.
Di samping itu, untuk mengurangi risiko yang tidak diinginkan dan memperlancar proses pemulihan, berikut ini adalah beberapa hal yang mungkin perlu dilakukan sebelum menjalani operasi.
- Berhenti merokok. Merokok dapat memperlambat proses penyembuhan pascaoperasi serta meningkatkan risiko infeksi.
- Hindari mengonsumsi obat tertentu yang meningkatkan risiko pendarahan, seperti aspirin atau ibuprofen, selama dua minggu sebelum dan sesudah operasi.
Siap untuk Risiko
Seperti operasi pada umumnya, operasi hidung membawa sejumlah risiko yang perlu diperhitungkan lebih dahulu oleh pasien, antara lain:
- Pendarahan berlebihan. Pendarahan pada hidung selama sekitar sepekan sehingga membuat Anda sulit bernapas.
- Infeksi.
- Reaksi buruk terhadap obat bius.
- Nyeri dan bengkak yang tidak kunjung mereda.
- Kemungkinan hidung Anda akan menjadi tampak makin buruk.
- Terdapat bekas luka sayatan.
- Terdapat lubang pada dinding di antara lubang hidung.
- Kemungkinan hidung dan sekitarnya akan terasa kebas.
- Bentuk hidung Anda menjadi aneh, yang kemudian baru akan membaik sekitar setahun kemudian.
- Implan yang mungkin digunakan dapat terinfeksi atau menonjol keluar dari kulit sehingga memerlukan operasi lagi untuk mengganti implan tersebut.
Hidung umumnya akan mengalami pendarahan selama sekitar sepekan setelah operasi. Anda mungkin memerlukan pelindung pada hidung Anda selama beberapa minggu.
Selain itu, beberapa hari setelah operasi, reaksi Anda mungkin akan lebih lambat dari sebelumnya. Jika terbiasa mengemudikan kendaraan sendiri, akan lebih aman jika di waktu tersebut Anda meminta bantuan kerabat untuk mengantar Anda atau menggunakan kendaraan umum.
Untuk menghindari pendarahan dan bengkak, terdapat hal-hal yang bisa dilakukan setelah menjalani operasi, antara lain:
- Beristirahat dengan posisi bantal lebih tinggi untuk meredakan pembengkakan dan pendarahan.
- Hindari meniup hidung.
- Lindungi hidung dari air, terutama pada saat mandi.
- Hindari aktivitas yang melibatkan banyak gerakan, seperti aerobik dan berlari.
- Untuk mencegah konstipasi, konsumsi makanan kaya serat, seperti sayur dan buah. Konstipasi dapat menyebabkan tekanan pada area hidung yang dioperasi.
- Hindari menunjukkan ekspresi berlebihan, seperti tertawa atau tersenyum.
- Hindari mengenakan pakaian sejenis kaos yang perlu dipakai dari kepala. Pilih pakaian dengan kancing atau ritsleting.
- Gosok gigi secara perlahan-lahan untuk meredam gesekan pada bibir atas yang dekat dengan hidung.
- Jangan gunakan kacamata yang dapat berakibat memberi tekanan pada hidung.
- Terlalu lama berada di luar ruangan dan terpapar sinar matahari juga dapat menyebabkan warna kulit hidung menjadi tidak rata secara permanen.
- Hindari meletakkan es pada hidung.
- Batasi konsumsi sodium untuk meredakan pembengkakan hidung.
Untuk menghindari komplikasi dan risiko buruk, sebaiknya prosedur operasi hidung hanya dilakukan oleh dokter bedah di rumah sakit atau klinik dengan alat dan fasilitas yang memadai. Operasi hidung yang dilakukan untuk kecantikan sebaiknya dilakukan setelah pertumbuhan hidung sempurna, yaitu di usia 16 tahun ke atas.
Selain risiko dan kondisi pascaoperasi di atas, perlu diperhitungkan juga biaya operasi hidung yang tidak rendah. Di luar biaya tersebut, ada biaya-biaya lain, seperti obat-obatan, biaya dokter, obat bius, hingga peralatan, serta pelayanan lain.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment