Menyusui adalah cara terbaik untuk memberikan nutrisi kepada bayi.
Memberikan air susu ibu (ASI) atau susu formula untuk buah hati adalah pilihan pribadi Anda. Pengenalan manfaat menyusui dalam artikel ini diharapkan dapat menjadi panduan Anda untuk menentukan pilihan.
Alasan Untuk Menyusui
Di bawah ini adalah alasan mengapa menyusui merupakan pilihan yang tepat.
- Menyusui bisa menghindarkan bayi Anda dari penyakit dan infeksi.
- ASI adalah satu-satunya makanan yang diperuntukkan khusus bayi.
- ASI adalah sumber makanan bayi yang bisa didapatkan tanpa biaya.
- ASI adalah makanan sekaligus minuman dengan suhu yang tepat untuk bayi.
- Dengan menyusui, tidak hanya kedekatan fisik yang dijalin lewat kontak mata dan kulit ke kulit, tapi juga hubungan emosional antara ibu dan bayi akan terjalin lebih erat.
- ASI selalu tersedia di mana saja dan kapan saja saat dibutuhkan bayi.
- Menyusui membuat ibu menjadi lebih sehat.
Manfaat untuk Bayi
Berikut ini adalah alasan mengapa ibu disarankan untuk memberikan ASI secara eksklusif (tidak disertai pemberian minuman atau makanan lain) selama enam bulan pertama usia bayi:
- Dari ASI, bayi mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya untuk tumbuh. Antara lain vitamin, protein, dan lemak.
- Dibandingkan susu formula, ASI lebih mudah dicerna oleh perut bayi.
- ASI mengandung antibodi yang membantu bayi melawan beragam bakteri dan virus, sehingga lebih jarang sakit.
- Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa ASI bisa meningkatkan kualitas IQ anak.
- Mengurangi risiko penyakit pernapasan seperti asma.
- Mengurangi risiko diare dan muntah sebagai akibat pemberian susu formula yang tidak tepat.
- Mengurangi risiko sembelit.
- Mengurangi risiko infeksi telinga dan dada.
- Mengurangi risiko eksim, kelainan kronis pada kulit.
- Mengurangi risiko obesitas pada anak yang dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 dan penyakit lain di masa yang akan datang.
Setelah memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan, disarankan untuk tetap memberikan ASI, tapi kali ini disertai dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) hingga dua tahun. Makin lama ASI diberikan, makin lengkap perlindungan yang Anda berikan kepada buah hati.
Manfaat untuk Ibu
Selain untuk bayi, menyusui juga mendatangkan manfaat yang baik untuk ibu:
- Menurunkan risiko kanker ovarium, kanker payudara, dan osteoporosis.
- Memberikan ASI berarti menghemat uang karena tidak perlu membeli susu formula yang harganya tidak kurang dari Rp 150.000 untuk kemasan 800 gram . Dalam sebulan, rata-rata bayi mengonsumsi minimal 5 kaleng susu formula 800 gram.
- Dengan menyusui, berarti ada sekitar 500 kalori yang terbakar oleh tubuh, sehingga tubuh akan lebih cepat kembali ramping setelah melahirkan.
- Memberikan ASI secara eksklusif juga akan menunda masa menstruasi, sehingga merupakan alat kontrasepsi alami.
- Menyusui bisa melepaskan hormon oksitosin yang membantu mengurangi pendarahan uterus setelah hamil. Aktivitas ini juga bisa bantu mempercepat kembalinya rahim ke ukuran semula.
Meluruskan Mitos
Banyak berita seputar menyusui yang membuat sebagian ibu enggan memberikan ASI kepada bayi. Padahal sebagian besar dari berita itu sebenarnya hanya mitos.
Mitos A: Susu formula memiliki nutrisi lebih baik dan lengkap dari ASI
- Fakta: Betapa pun mahalnya susu formula yang diberikan, tidak akan bisa menggantikan nutrisi lengkap di dalam ASI. Susu formula adalah buatan pabrik yang tidak mengandung antibodi, enzim, sel-sel hidup, dan hormon seperti kandungan nutrisi ASI yang dapat melindungi tubuh bayi dari penyakit dan infeksi di masa yang akan datang.
Mitos B: Menyusui membuat payudara menjadi kendur
- Fakta: Payudara kendur lebih diakibatkan kepada proses penurunan berat badan pascahamil dan proses penuaan, dibandingkan kepada proses menyusui.
Mitos C: Menyusui hanya bisa dilakukan sebagian wanita yang memproduksi cukup ASI
- Fakta: Hampir semua wanita dapat memberikan ASI kepada bayinya. Ukuran payudara tidak memengaruhi jumlah ASI yang diproduksi.
Mitos D: Saya tidak bisa menyusui karena harus bekerja di kantor dan terpisah dari bayi
- Fakta dan solusi: Saat ini telah tersedia berbagai macam pompa ASI yang memungkinkan Anda untuk memerah dan menyimpan ASI dalam botol. Lemari es/freezer dapat menjaga kandungan nutrisi dalam ASI hingga pada saatnya diberikan kepada bayi. ASI perah (ASIP) diberikan dalam botol bersih yang selalu disterilisasi setelah dicuci.
Mitos E: Hanya sedikit ibu yang memberikan ASI kepada anak mereka
- Fakta: Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, jumlah ibu menyusui di Indonesia adalah 42% dari seluruh jumlah ibu yang baru memiliki bayi. Dibandingkan tahun 2007 yang masih 32%, angka ini berarti meningkat 10%. Makin mudahnya akses informasi dan meningkatnya pengetahuan ibu hamil membuat angka ini terus bertumbuh.
Mitos F: Menyusui membuat wanita tidak lagi bisa menikmati hubungan seksual
- Menyusui bisa melepaskan hormon oksitosin, yaitu hormon serupa yang dilepaskan saat berhubungan seksual. Selain melakukan penyesuaian dengan jadwal tidur bayi, Anda tetap dapat berhubungan seks kapan saja.
Donor ASI
Pada kasus tertentu yang sangat sedikit jumlahnya, seorang ibu disarankan untuk tidak memberikan ASI. Kondisi ini terjadi pada seorang ibu pengidap HIV atau sedang menjalani pengobatan yang berisiko mengalirkan zat tertentu ke dalam tubuh bayi melalui ASI.
Namun sebelum menjatuhkan pilihan untuk menggunakan susu formula, masih ada alternatif untuk mendapatkan donor ASI dari ibu lain yang memiliki persediaan ASI lebih banyak. Anda dapat menghubungi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) untuk informasi selengkapnya.
Dukungan Keluarga Dekat
Keberhasilan pemberian ASI tidak hanya bertumpu di pundak ibu. Bahkan 50% kesuksesannya bergantung kepada dukungan anggota keluarga, terutama dari suami dan kakek-nenek bayi. Menyusui, apalagi menyusui bayi kembar, sering menjadi aktivitas yang sangat melelahkan, terutama pada masa-masa awal. Dukungan dan bantuan dari kerabat sangat dibutuhkan.
Sayangnya, masih banyak suami dan kakek-nenek yang belum memahaminya, bahkan lebih menyarankan untuk menggunakan susu formula. Bergabung dengan kelompok pendukung dan sesama ibu menyusui dapat membantu Anda untuk tetap bersemangat. Selain AIMI, Anda dapat mengajak suami untuk bergabung dengan Ayah ASI, komunitas para ayah yang mendukung istrinya dalam memberikan ASI.
Selain konseling, AIMI juga memberikan pelatihan-pelatihan laktasi (menyusui) yang dapat diikuti calon ibu di berbagai kota di Indonesia.
Rumah Sakit Ramah ASI
Jika dokter Anda tidak menyarankan untuk memberikan ASI, bukan berarti Anda tidak perlu menyusui. Meski Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang aturan mengenai pemberian air susu ibu telah diberlakukan, namun nyatanya belum semua rumah sakit ibu dan anak menganjurkan pemberian ASI. Padahal undang-undang ini memberikan sanksi bagi mereka yang menghalangi pemberian air susu ibu. Pastikanlah bahwa rumah sakit tempat Anda melahirkan telah menyediakan fasilitas rawat gabung/rooming in bagi para ibu dan bayi sebagai salah satu cara dalam mendukung keberhasilan pemberian ASI.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment