Mewarnai rambut bisa membuat penampilan seseorang terlihat berbeda. Tidak heran jika pada akhirnya banyak orang yang mengubah warna rambutnya. Hal itu ditunjang pula oleh tren warna rambut yang datang silih berganti pada tiap tahunnya.
Di balik itu semua, keamanan cat rambut masih dipertanyakan. Menurut penelitian, bahan-bahan kimia pada cat rambut bisa membahayakan kesehatan penggunanya.
Jenis Cat Rambut dan Komposisinya
Umumnya, jenis cat rambut terdiri dari permanen, semipermanen, dan temporer. Bahan kimia utama yang digunakannya pun berbeda-beda.
Cat rambut permanen - Cara ini paling digemari oleh masyarakat karena dapat memberi efek warna rambut permanen (tahan lama) dengan memakai teknik pewarnaan oksidasi. Oksidator yang dipakai biasanya hidrogen peroksida dan amonia. Kombinasi antara hidrogen peroksida dan senyawa utama lainnya (1,4-diaminobenzena atau 4-aminofenol) dapat memudarkan warna asli rambut sehingga menjadi kanvas kosong yang bisa diwarnai apa saja. Sementara amonia berfungsi membuka pori-pori rambut sehingga warna bisa melekat dan mempercepat reaksi pewarnaan pada rambut.
Cat rambut semipermanen - Cat rambut jenis ini memiliki kandungan hidrogen peroksida atau amonia dalam konsentrasi yang lebih sedikit ketimbang cat rambut permanen. Namun ada beberapa produk yang tidak memakai keduanya. Biasanya warna rambut hanya bertahan setelah Anda mencuci rambut sekitar empat hingga lima kali. Alasannya karena pewarna ini hanya menembus batang rambut dan tidak bisa memudarkan warna aslinya. Cat rambut ini dianggap lebih aman. Namun tetap berkemungkinan mengandung komposisi yang dapat memicu kanker, seperti para-fenilendiamina (PPD) atau coal-tar. Penelitian laboratorium menemukan beberapa produk cat rambut yang mengandung coal-tar dapat menyebabkan kanker pada hewan.
Cat rambut temporer - Jenis ini biasanya digunakan untuk acara-acara khusus yang mengharuskan rambut diwarnai seketika. Teknik pewarnaan ini hanya menutupi rambut, namun tidak terserap ke batang rambut. Cat ini biasanya dijual dalam kemasan sampo, spray, gel, atau foam. Warna cat ini bisa menghilang setelah satu kali keramas. Sama seperti cat semipermanen, cat temporer juga mengandung coal-tar.
Kekhawatiran tentang risiko kanker lebih besar pada kandungan cat rambut permanen, semipermanen, dan cat rambut dengan warna gelap.
Selain bahan-bahan tersebut, ada pula komposisi kimia lain yang dipakai pada cat rambut, seperti timbal asetat. Bahan ini telah disetujui sebagai pewarna pada cat rambut, asalkan konsentrasinya tidak melebihi 0,6 persen b/v. Bahan ini aman digunakan jika Anda mengikuti petunjuk pemakaiannya.
Pewarnaan Rambut Dikaitkan Dengan Kanker dan Bahaya Lainnya
Hubungan antara cat rambut dan kanker pada manusia memang belum 100 persen terbukti. Pada hewan, peneliti melihat bahwa bahan kimia pada cat rambut bisa menyebabkan kanker. Namun penelitian itu belum tentu sama jika diterapkan pada manusia.
Lagipula meneliti kandungan cat rambut sangat rumit karena tidak semua produk memakai bahan kimia yang persis sama. Contohnya pada akhir tahun 70-an, kandungan cat rambut bernama amina aromatik bisa menyebabkan kanker pada hewan. Tapi sekarang, kandungannya mungkin sudah berbeda.
Selain diduga berpotensi menyebabkan kanker, cat rambut bisa menyebabkan alergi dari ringan hingga yang parah. Kasus alergi manusia pada cat rambut disebabkan oleh bahan kimia yang bernama PPD. Lebih dari 70 persen produk cat rambut yang beredar mengandung PPD, termasuk merek-merek ternama.
Sebagian kecil orang yang alergi terhadap PPD merasakan nyeri pada sekitar garis rambut atau pada wajah. Selain itu, efek umum yang terlihat adalah pembengkakan wajah.
Tips Mewarnai Rambut Dengan Aman
Jika Anda masih ingin mewarnai rambut, demi keamanan kesehatan sebaiknya ikuti petunjuk-petunjuk berikut ini.
- Baca dengan teliti petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan cat rambut. Pastikan produk tersebut sudah terdaftar di BPOM RI. Jika Anda mengecat rambut di salon, tanyakan produk apa yang mereka gunakan dan status keamanannya.
- Mungkin Anda sering mengabaikan tes alergi karena sudah tidak sabar ingin segera mendapatkan warna rambut yang baru. Padahal tes alergi sangat penting dilakukan demi menghindari efek yang tidak diinginkan, seperti kulit terbakar, gatal-gatal, memerah, atau efek buruk lainnya. Tes alergi bisa dilakukan dengan cara mengoleskan sedikit krim cat rambut pada bagian belakang telinga Anda, kemudian diamkan selama dua hari. Jika selama itu Anda tidak merasakan efek apa-apa, maka aman bagi Anda untuk melanjutkan penggunaan. Jika hasil tes ternyata sebaliknya, lebih baik cari produk lain yang tidak menimbulkan efek alergi pada Anda.
- Jangan pernah mencampur dua produk cat rambut sekaligus. Hal tersebut bisa merusak rambut dan kulit kepala.
- Saat mengecat rambut di rumah, lindungi tangan Anda dengan sarung tangan. Biasanya, produsen telah menyediakan sarung tangan di dalam kemasannya.
- Mungkin Anda berpikir mendiamkan cat rambut lebih lama bisa membantu Anda mendapatkan warna yang lebih kuat, namun hal itu justru berpotensi membahayakan diri Anda. Lebih baik diamkan sesuai waktu yang ditentukan, jangan sengaja diperlama.
- Setelah selesai mengaplikasikan produk cat rambut, bersihkan ujung rambut hingga kulit kepala dengan air hingga bersih. Jangan sampai menyisakan cat rambut yang masih menempel pada rambut atau kulit kepala.
- Hindari mewarnai alis atau bulu mata Anda karena bisa meningkatkan risiko infeksi pada mata, bahkan kebutaan.
- Seiring bertambahnya waktu, rambut akan tumbuh dan warnanya terlihat berbeda dengan bagian rambut yang sudah diwarnai. Untuk meratakan warnanya, Anda tidak perlu mengecat ulang seluruh rambut. Cukup lakukan pada bagian rambut yang baru tumbuh saja demi menghindari kerusakan rambut.
- Lebih baik pilih warna yang terang karena cat rambut dengan warna gelap mengandung bahan kimia lebih banyak.
- Hindari teknik bleaching. Teknik ini memang bisa mengubah pigmen asli rambut, namun sekaligus membuatnya rapuh. Terlebih jika ditambahkan dengan blow dry. Memang nyatanya tanpa teknik ini, mustahil Anda bisa mendapatkan warna rambut yang berbeda jauh dari warna aslinya. Misalnya ketika Anda yang memiliki warna rambut hitam, berencana mengubahnya menjadi pirang atau warna terang lainnya.
Pewarnaan rambut memang terlihat menggiurkan, tapi perhatikan cara penggunaannya ketika mengaplikasikan bahan-bahan kimia pada rambut dan kulit kepala. Ikuti semua petunjuk dan peringatan yang tertera pada kemasan. Jika Anda khawatir dengan risiko kesehatan yang ditimbulkan, lebih baik untuk menghindarinya.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment