Kadar asam laktat pada tubuh bisa meningkat karena beberapa hal, seperti olahraga yang dilakukan berlebihan atau kondisi kesehatan tertentu. Dalam ilmu kedokteran, kelebihan asam laktat disebut sebagai asidosis laktat.
Apa yang akan terjadi jika produksi asam laktat pada tubuh meningkat? Apakah kondisi ini berbahaya?
Jawabannya tergantung kepada penyebab. Jika kelebihan asam laktat diakibatkan oleh berolahraga, maka tidak berbahaya.
Pada dasarnya, tiap orang memiliki ambang batas kemampuan dalam melakukan aktivitas fisik (ambang anaerobik atau ambang laktat). Namun ambang batas tersebut bisa meningkat seiring Anda melatih tubuh dengan berolahraga secara teratur. Batas ambang juga bisa menjadi tolak ukur seberapa fit jantung dan kondisi pembuluh darah seseorang.
Ketika Anda berolahraga ringan dan masih di bawah ambang batas laktat, maka asam laktat yang akan diproduksi pun sedikit. Tubuh pun dengan mudahnya melenyapkan asam laktat. Tapi ketika intensitas olahraga bertambah, produksi asam laktat akan meningkat dan membuatnya menumpuk di darah dan otot-otot.
Ketika kondisi tubuh terlalu lelah, tubuh akan kesulitan menghilangkan kadar asam laktat tersebut. Meski tidak berbahaya, Anda akan merasakan ketidaknyamanan dan nyeri pada otot akibat penumpukan asam laktat. Selain itu, asam laktat yang menumpuk juga akan meningkatkan detak jantung dan membuat seseorang seakan-akan kehabisan napas.
Anda bisa mengurangi nyeri otot dengan melakukan pendinginan setelah berolahraga. Hal tersebut bisa membantu mengurangi kadar asam laktat seiring menurunnya detak jantung Anda.
Berbeda jika asidosis laktat disebabkan oleh kondisi kesehatan yang telah parah. Kerusakan pada jaringan tubuh berpotensi terjadi. Kadar asam laktat yang terlalu tinggi juga bisa membahayakan tubuh hingga mengancam jiwa.
Berikut ini beberapa kondisi kesehatan yang bisa membuat kadar asam laktat meningkat.
- Gagal jantung.
- Anemia.
- Leukimia.
- Infeksi berat.
- Kerusakan hati yang parah.
Selain kondisi-kondisi di atas, asidosis laktat juga bisa pula disebabkan oleh keracunan alkohol (etanol atau metanol), dehidrasi, atau mengonsumsi obat-obatan seperti obat untuk penyakit TBC (isoniazid) atau diabetes (metformin).
Tes Kadar Asam Laktat
Kadar asam laktat pada tubuh bisa diketahui dengan melakukan tes darah. Dokter melakukan tes ini jika Anda merasakan gejala terkait asidosis laktat seperti keringat berlebihan, ritme napas menjadi cepat, sakit perut, mual, muntah, kulit menjadi dingin dan lembap, linglung, atau bahkan koma.
Selain mengecek kadar asam laktat, tes ini juga bisa dilakukan untuk melihat apakah kadar oksigen pada jaringan tubuh sudah tepat dan mencari tahu penyebab tingginya kadar asam (pH rendah) dalam darah.
Sebelum melakukan tes, sebaiknya Anda puasa makan dan minum selama 8 hingga 10 jam dan jangan berolahraga selama beberapa jam sebelum pengambilan darah.
Kadar asam laktat normal berkisar antara 0,5-2,2 mEq/L atau 0,5-2,2 mmol/L jika diambil dari pembuluh darah vena. Jika pengambilan darah di pembuluh darah arteri, maka kadar normalnya berkisar antara 0,5-1,6 mEq/L atau 0,5-1,6 mmol/L.
Kadar di atas hanya dianggap sebagai acuan. Biasanya kadar normal berbeda-beda di tiap laboratorium. Kondisi kesehatan dan faktor lain juga memengaruhi kadar asam laktat normal pada tiap orang. Dokter akan menganalisa hasil Anda untuk melihat jika asam laktat berada di luar kisaran normal.
Disarankan untuk melakukan tes kadar asam laktat ini pada pembuluh darah vena agar hasilnya lebih maksimal. Namun ingat, hasil tes kemungkinan tidak akurat jika berolahraga sebelum tes, mengepalkan tangan saat pengambilan darah, mengonsumsi minuman keras, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti epinephrine, isoniazid, dan metformin.
Konsultasikan hal ini kepada dokter untuk mendapatkan informasi selengkapnya.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment