Pernahkah Anda melihat iklan produk kosmetika yang menjanjikan kulit putih dalam waktu singkat? Anda sebaiknya waspada. Mungkin saja salah satu bahan aktif yang sering dipakai dalam produk semacam itu adalah merkuri yang memiliki efek berbahaya bagi kesehatan.
Merkuri bisa ditemukan dalam sabun, krim pemutih dan sebagai pengawet produk kosmetik, terutama untuk produk maskara dan pembersih rias mata.
Merkuri sangat populer dalam kandungan produk pemutih karena kemampuannya menghambat pembentukan melanin sehingga kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat. Padahal di balik hal itu, merkuri justru sangat berbahaya dan sebaiknya Anda mewaspadai produk-produk tersebut.
Produk Merkuri yang Beredar di Indonesia
Merkuri pada produk kosmetik yang beredar di Indonesia dimanfaatkan sebagian besar sebagai bahan pemutih. Beberapa jenis produk yang umumnya ditemui, misalnya sabun, krim perawatan kulit, serta krim wajah untuk penggunaan siang dan malam hari.
Di Indonesia, penggunaan merkuri pada produk-produk tersebut sudah dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1175/Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 tentang Izin Produksi Kosmetika. Kemudian, diperjelas dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik.
Sepanjang tahun 2014, BPOM telah menarik sekitar 68 produk kosmetik dengan bahan berbahaya dari peredaran, termasuk produk-produk yang mengandung merkuri. BPOM juga sekaligus mengeluarkan peringatan publik terhadap produk-produk berbahaya tersebut untuk diketahui masyarakat luas.
Yang kemudian perlu diwaspadai, sebagian besar kosmetik berbahaya itu dijual di toko kosmetik tidak resmi, secara online, dan melalui tenaga pemasar lepas. Biasanya produk-produk tersebut tidak menggunakan produk berlabel BPOM, serta petunjuk penggunaan, dan keterangan bahan-bahan produk dalam bahasa asing.
Meski demikian, sebenarnya penggunaan merkuri tidak sepenuhnya dilarang. Berdasarkan lampiran dari Peraturan Kepala BPOM disebutkan dua jenis merkuri yang diperbolehkan dalam kadar 0,007 persen dan hanya untuk digunakan pada produk tata rias mata dan pembersih tata rias mata. Pemakaian merkuri selain untuk produk tersebut, dianggap sebagai penyalahgunaan dan produknya dilarang untuk dipasarkan.
Risiko Gangguan Kesehatan Akibat Merkuri
Penggunaan merkuri pada kosmetika kini terbukti berbahaya dan dilarang di berbagai negara. Tidak hanya untuk kulit yang terpapar, bahan kimia tersebut dengan mudah akan diserap kulit dan masuk ke dalam aliran darah.
Merkuri bersifat korosif pada kulit. Ini berarti mengoleskan merkuri pada kulit akan membuat lapisan kulit semakin menipis. Paparan yang tinggi terhadap merkuri dapat berupa kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal.
Selain itu, merkuri juga berisiko mengganggu berbagai organ tubuh, seperti:
- Otak
- Jantung
- Ginjal
- Paru-paru
- Sistem kekebalan tubuh
Sedangkan, gejala dari keracunan merkuri, ditandai dengan:
- Insomnia
- Sakit kepala
- Fungsi kognitif dan daya ingat menurun
- Mengalami tremor
- Gangguan sensori. Termasuk kemampuan melihat, mendengar, dan berbicara.
- Menurunnya kemampuan indra pera
- Menurunnya fungsi koordinasi tubuh.
- Gagal ginjal
Jangan disangka merkuri hanya akan berdampak kepada orang dewasa. Bayi dan anak merupakan golongan yang juga tidak luput dari risiko paparan merkuri dan efek sampingnya.
Saat orang tua yang memakai produk berbahan merkuri dan anak saling bersentuhan, maka terdapat kemungkinan bahwa zat tersebut dapat masuk ke tubuh ketika anak mengisap jarinya. Secara khusus, keracunan merkuri pada anak disebut infantile acrodynia. Dapat dikenali dengan munculnya gejala rasa sakit serta warna merah muda pada tangan dan kaki.
Melindungi Diri dari Paparan Merkuri
Sebagai konsumen, Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan produk kosmetika. Jangan tergiur dengan hasil instan, namun ternyata berbahaya bagi kesehatan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk memilih produk kosmetika bebas merkuri.
- Periksa label dari produk pencerah kulit, anti-penuaan, atau produk kulit lain yang Anda gunakan. Jika mengandung kata “merkuri” atau mercurous chloride, calomel, mercuric, atau mercurio, maka segera hentikan penggunaannya.
- Produk dengan kadar merkuri tinggi biasanya dapat dikenali dari teksturnya yang berwarna abu-abu atau krem.
- Pastikan produk yang Anda gunakan terdaftar di BPOM.
- Hindari menggunakan produk dengan label yang menggunakan bahasa asing yang tidak dapat Anda pahami.
- Ajukan pertanyaan Anda mengenai kemungkinan kandungan merkuri di dalam produk kosmetika kepada dokter atau ahli medis profesional.
- Jika Anda merasa menggunakan produk dengan kandungan merkuri, hentikan saat itu juga. Cuci tangan dan bagian tubuh yang terkena dengan produk tersebut. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter atau ahli medis mengenai hal tersebut.
- Sebelum membuang produk yang mengandung merkuri, masukkan ke kantong plastik atau tempat yang tidak bocor.
Jangan mudah tergiur dengan iming-iming produk kosmetika yang menjanjikan kulit putih, tetap berhati-hati demi kesehatan dan keselamatan Anda dan keluarga.
loading...
loading...
0 komentar:
Post a Comment